Everything That Lives Will Grow Old.
Wiro Satriani
, Posted in
Personal
,
0 Comments
Semakin lama kita hidup, semakin tambah umur, kita pelan-pelan jadi tua. Dari pilihan kata 'tua' saja saya bisa merasakan betapa muramnya itu. Tapi gimana lagi: Tuhan yang bikin hukum alam ini kok. Kita bisa apa? Everything that lives will grow old.
Tapi tetap saja saya sedih, saat harus berbeda pendapat dengan mereka: kaum tua (ini pinjem bahasanya Gie). Betapa banyak orang-orang yang ternyata tidak hanya menua fisiknya, tapi juga jiwanya. Kulitnya tambah keriput, rambutnya memutih (atau rontok), semangatnya menurun, suka membanggakan masa lalu (itupun jika pantas dibanggakan), tidak mau didebat, merasa bener sendiri dan ingin selalu menang.
Tapi tetap saja saya sedih, saat harus berbeda pendapat dengan mereka: kaum tua (ini pinjem bahasanya Gie). Betapa banyak orang-orang yang ternyata tidak hanya menua fisiknya, tapi juga jiwanya. Kulitnya tambah keriput, rambutnya memutih (atau rontok), semangatnya menurun, suka membanggakan masa lalu (itupun jika pantas dibanggakan), tidak mau didebat, merasa bener sendiri dan ingin selalu menang.
Mungkin tuduhan saya berlebihan, tapi percayalah bahwa tipe orang tua begini ada diantara kita. Dan waspadalah, jangan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif yang biasanya disamarkan dalam bentuk 'nasihat'. Tapi kita juga tidak boleh hanya menyalahkan mereka, kita wajib terus membuka wawasan mereka bahwa dunia ini berputar dan terus berubah, kita harus setia berubah di depan jaman. Bukan terdiam di pojok sejarah. Saya setuju dengan perkataan Pangeran Kecil di bukunya Antoine de Saint-Exupery: anak kecil memang seharusnya lebih sabar untuk memahami orang tua.
0 Response to "Everything That Lives Will Grow Old."
Posting Komentar