I Really Miss my Batcave...

Ini adalah impian masa kecil saya, yang anehnya tidak mati saat saya memasuki kedewasaan: tiba-tiba saya merasakannya seperti hutang impian yang harus segera saya bayar. Kebutuhan atas sebuah ruang yang hanya didesain untuk diri saya sendiri, dengan seluruh properti dan pintu-pintu rahasia yang tak seorangpun tahu. Saat kita hanya ingin sendiri, menjadi diri sendiri, melakukan eksperimen aneh, berbuat sesuatu yang norak yang tak mungkin diperlihatkan pada orang lain bahkan pada orang terdekat kita sekalipun. Saat kita ingin pergi dari dunia ini, untuk lebih memahami dunia ini dengan sudut pandang yang bener-bener fresh.

Sepintas emang seperti hanya introvert (penyendiri) atau orang yang berkepribadian ganda ala Two Face saja yang butuh ruang super privasi begini. Tapi percayalah bahwa bukan hanya Batman yang punya Batcave. Superman pun punya, juga Walt Disney, Thomas Alva Edison, M. Night Syamalan, Bill Gates, Steve Jobs, bahkan Pangeran Diponegoro . Semakin besar tugas kita di dunia, semakin penting fungsi ruang privasi itu. Semakin tinggi posisi tanggung jawab seseorang, semakin penting upayanya untuk mengenal diri sendiri. Untuk istirah dari keramaian dan mengakrabi sepi, memikirkan yang tidak dipikirkan orang kebanyakan.

Batcave-nya Diponegoro di Gua Selarong dan sementara ini saya masih merindukan punya satu ruang untuk sendiri. Ruang saya tidak mirip ruang kantoran, lebih pas disebut gedung bioskop: ada poster super besarnya Warren Buffet, Steve Jobs, Bill Gates juga Bruce Lee. Lalu beberapa kutipan kata-kata norak. Saya berusaha membuat ruang itu 'gue banget'. Tapi entah kenapa, rasanya masih ada yang kurang.

Saya merasa masih belum cukup syarat menjadi 'orang' sebelum saya bisa memiliki Batcave saya sendiri, dimana saya bisa ngobrol bebas dengan diri saya, dengan dinding batu, air terjun maupun Tuhan. Dimana saya tidak takut melakukan apapun dalam rangka menyelami pikiran terliar dalam otak saya.

Saya sering merasa punya kekuatan super yang terkurung dalam fisik saya yang terbatas, yang selalu capek. Saya tidak bisa membiarkan kekuatan itu lenyap seiring pikiran saya yang makin sehat, sok rasonal dan takut dibilang gak logis. Saya tetap ingin menikmati masa kecil saya. Saya masih enjoy berkhayal. Saya masih bersedia jadi manusia aneh, asalkan tetap boleh memiliki kekuatan super itu.

Mmmmm... I really miss my Batcave...

Other Stories

0 Response to "I Really Miss my Batcave..."

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme
--- Percayalah pada keyakinan yang terdalam di hatimu. Lalu berjuanglah sekeras mungkin untuk mengikutinya.--- Kesuksesan adalah bagaimana memahami yang tak dipahami logika, dan mengikuti keyakinan kita yang terdalam. Tuhan sudah tak sabar ingin menemui para pemenang yang babak belur dengan hadiah utama-Nya yang tak main-main. Jangan menoleh ke belakang, jangan berbelok, teruslah melangkah maju ---