Sidoarjo 2012 (The Lost City )
Wiro Satriani
, Posted in
Berbicara Mengenai Sidoarjo secara Otomatis dibenak kita pasti terhubung dengan Lumpur. Lumpur yang menjadi Hot Topik pembahasan Nasional bahkan sampai Internasional .. Semburan lumpur panas di Porong, Sidoarjo, mulai terjadi pada 29 Mei 2006. Titik lokasi awal berada di 150-200 meter arah barat daya sumur Banjarpanji, yang dibor oleh Lapindo Brantas Inc, anak perusahaan Grup Bakrie. Pemerintah pun menyerah dan tak lagi mengambil opsi untuk menghentikan semburan lumpur panas Lapindo. Alasannya, secara teknis upaya penghentian semburan lumpur masih dipertanyakan keberhasilannya. hehe :) Ironis sekali .. coba sejenak kita resapi, Adakah solusi untuk Sidoarjo, Adakah Peduli Lingkungan Untuk Sidoarjo, Tema Nasionalsime Pemuda yang sedang trend mengusung kata Nasionalisme Diatas Kaos seakan Omong Kosong Belaka. Berkacalah Wahai Pemuda Harapan Bangsa Sebelum KAU Memakai dengan Bangga nama Besar Nasionalisme ..
Menurut Pemikiran Pemerintah Kota Pringgandani sebagai Official Web-Blog ini jelas kami merasa Prihatin akan Sidoarjo, Kami Cinta Indonesia sebagai perwujudan dari slogan Pemerintah Kota Pringgandani to-be-genuine-gentle-green. . Opsi Miring tapi mungkin Bermanfaat untuk kedepan sidoarjo sudah kami Agendakan, dimana Konsep ini terbilang cukup Ambisius sebagai Rencana penanganan Lumpur Sidoarjo ..
Sidoarjo adalah akses penghubung antara Surabaya dengan kota lain (malang, Pasuruan dll) secara pemikiran memang banyak akses jalur alternatif untuk menuju Kota lain tanpa melewati Kota Sidoarjo, tetapi jalur porong sidoarjo adalah jalur yang sangat potensial yang sering dilalui pemakai jalan untuk akses kekota lain. ini potensi besar yang Pemerintah Kota Pringgandani amati sebagai Peluang .. Mari kita Bedah Konsep Pemerintah Kota Pringgandani Sebagai wujud Peduli Sidoarjo .. Konsep tersebut diantaranya :
Pembentukan Dewan Indiependen Penanganan Lumpur Sidoarjo
Masyarakat Sidoarjo khususnya korban Bencana Lumpur diharapkan kesadarannya untuk mencari alternatif lain selain Demo yang tak kunjung memecahkan masalah dan justru berpotensi memunculkan konflik baru, kami menawarkan sebuah Opsi lain Dimana harus terbentuk dulu sebuah Badan Indiependen Penaganan Lumpur Sidoarjo yang nantinya dikordinasi Oleh Korban Lumpur Sidoarjo Untuk Masyarakat Korban Lumpur Sidoarjo .
Sosialisasi dan Galang Dukungan
Langkah Kedua setelah dewan Indiependent tersebut terbentuk segera sosialisasikan dewan Indiependent tersebut sebagai langkah Klaim bahwa Dewan Indiependent yang notabene pengurus adalah Korban lumpur Sidoarjo mendapat keabsahan Hukum secara Sah..Bagaimana caranya..? yah buat semacam pengalangan Peduli secara besar-besaran dengan menembak siapa saja yang mau bergabung dalam rangka penanganan Lumpur secara indiependent, rangkul Kuasa Hukum sebanyak banyaknya, rangkul Bloger-Bloger/Faceboker ataupun komunitas dunia maya Sidoarjo untuk mengencarkan Aksi Galang Peduli Tsb secara Online, dan semua unsur masyarakat diluar korban yang peduli dengan kondisi Sidoarjo. saya yakin Pemerintah Indonesia Khususnya Aburizal Bakri Malu kepada Dewan Indiependent .
Memanfatkan Jalur Akses sebagai Modal Dalam Penanganan Lumpur Sidoarjo
Setelah Tahap adsminitrasi keabsahan Dewan Indiependent diakui secara Hukum dan tidak melanggar hak Azasi Manusia karena Hak azasi yang sudah dilangar duluan oleh Lapindo maka memanfatkan jalur Akses porong sebagai modal dasar penanganan, dengan maksud
Buat Pintu antara akses dari arah sidoarjo-keporong dan pintu dari arah porong ke sidoarjo . berlakukan tarif pada setiap penguna jalan yang melintasi akses tersebut tak terkecuali sepeda Roda Dua. dan benar-benar atur tarif penguna jalan tersebut secara bijaksana, dengan konsekwensi atur juga segala penghambat Lalu Lintas antara jalur akses tersebut kepedulian semua pihak yang dilewati Akses tersebut sangat berperan penting dalam permasalahan ini saya optimis para penguna jalan tidak akan keberatan diberlakukan tarif jika semua aspek dalam hal Profesionalisme diberlakukan seperti PT Jasa Marga dalam mengelola jalan tol .. selain penguna jalan tidak rugi mereka juga berpartisipasi sebagai wujud dalam penanganan Lumpur Sidoarjo . intinya saling menguntungkan ..
Dana yang dihasilkan dari retrebusi penguna jalan tersebut bisa dialokasikan untuk memenuhi hak ganti rugi para korban secara berkala sesuai nilai kerugian material dan membuka lapangan pekerjaan baru jika dikordinasi secara baik dan teratur, dan jangan sampai pemerintah daerah ataupun pusat campur tangan dalam konsep tsb, fakta mengatakan bahwa Pemerintah lepas tangan dan pihak lapindo pun seakan tak mau tau dengan nasib para korban .. (semoga mereka membusuk dineraka) coba dipelajari sistem tarif pada Jasa Marga omset perbulan yang fantastis kami yakin dengan penaganan yang bijaksana akan membuahkan hasil terbaik ...
Angkat Fenomena sebagai Nilai Tambah
maksudnya bangun Image lumpur sidoarjo sebagai Wisata Baru yang menambah pundi-pundi Dewan Indiependent .. menciptakan kata-kata yang menarik minat masyarakat untuk berkunjung keTKP .semisal Sidoarjo The Lost City atau eternity beach terserah kata Rakyat Korban Lumpur hehe .. :) perbaiki elemen penunjang untuk menarik masyarakat fasilitas dan akses yang tertata niscya akan menjadikan Lumpur Sidoarjo sebagai hal yang menyedihkan tetapi sebagai tatana dunia baru menuju Sidoarjo Bangkit ..
Hehe:) Konsep konyol sebenarnya tetapi jika diaplikasikan secara benar saya Optimis akan berhasil monggo ditertawakan kalo mau tertawa atau tertawa sinis tentang konsep Pemerintah Kota Pringgandani .. setidaknya saya bisa memberi masukan Opsi kepada para Korban dan bukan Pengecut .. yah hal diatas sekedar pemikiran kedepan dan mungkin terkesan gamblang tapi jangan kawatir kami siap membantu Sidoarjo secara Penuh .. terima kasih jika ada yang ingin disampaikan monggo saya tunggu dan jika ingin diseminarkan kami siap menjadi nara sumber hehe:) Gratis Atau Freee kok hehe:) pokoknya semoga mengharukan ...
Salam Hormat
Pemerintah Kota Pringgandani
0 Response to "Sidoarjo 2012 (The Lost City )"
Posting Komentar