Green to Gold
Wiro Satriani
, Posted in
Aktivis Plat - L
,
0 Comments
Green to Gold, judul yang sangat menarik, tetapi lmenurut saya lebih menarik sepuluh isu lingkungan ”TOP 10 Environmental Issues” dan 10 issu tersebut menjadi “The Best Issues” dalam kategori Isu Lingkungan Hidup yang kita hadapi sekarang. Di Indonesia issu ini kalah kepentingannya dengan Kasus bank Century, Mantan pimpinan KPK Antarasi, Kesaksian mantan Kabareskrim Polri dan kasus-kasus lainnnya. Ironi Ironic Ironis Tetapi mungkin ada baiknya Kasus-kasus tersebut, seperti di Indonesia harus menjadi prioritas utama. Selama kasus seperti itu tidak dapar terselesaikan, maka akan berdampak pula pada kasus lingkungan di Indonesia. Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat besar, sayangnya saat ini Ekonomi Indonesia masih bertumpu pada kekayaan alam tersebut. Hasilnya Indonesia turut memberikan kontribusi terhadap issu kerusakan lingkungan saat ini. ”TOP 10 Environmental Issues” dan 10 issu tersebut menjadi “The Best Issues” antara lain :
- Perubahan Iklim (Climate Change)
- Energi (Energy)
- Air (Water)
- Keanekaragaman hayati dan Tata Guna Tanah (Biodiversity and Land Use)
- Kimia, Toxics, dan Logam Berat (Chemicals, Toxics, and Heavy Metals)
- Pencemaran udara (Air Pollution)
- Manajemen Limbah (Waste Management)
- Deplesi Lapisan ozon (Ozone Layer Depletion)
- Lautan dan Perikanan (Oceans and Fisheries)
- Deforestasi (Deforestation)
Sebagai contoh Sampah plastik merupakan fenomena yang tidak dapat terhindarkan hampir disetiap penjuru lingkungan terdapat sampah plastik. Sampah plastik dari sektor pertanian saja setiap tahun mencapai 100 juta ton. Dengan jumlah sebanyak itu kita bisa membungkus bola bumi ini, oleh karena hal tersebut marilah kita sadar akan lingkungan ini dan menekankan Reuse adalah guna ulang dan dapat dikatakan sebagai cara untuk mengurangi degradasi lingkungan, yang memiliki pengertian penggunaan kembali sebuah benda atau materi apapun baik dalam fungsi yang sama atau berubah menjadi fungsi baru.
Kadang saya juga kasihan sama Monyet kalo dia bisa bicara pasti dia bertanya, “rumah saya dimana ya….???” Sekarang dia mana punya rumah, hutan di babat, lahan digunakan untuk gedung tinggi, kayu Indonesia di jual ke luar negeri, tanah juga di jual. Kata si monyet “Saya mau tinggal dimana ya??” hutan habis, tanah habis, wah pusing deh… Manusia memang serakah, semuanya mau di jual… dan si monyet pun berbicara “SIAPA TAKUT??, kalo manusia bisa Tebang Habis hutan ruamah tinggalku, maka rasakan nanti pembalasan karmanya tak lain tak bukan yah Bencana Alam. Sadarkah kita berapa hektar hutan tempat si “Monyet bernaung hilang di jual ke negeri orang. Pohon tidak ada, Bumi Indonesia semakin panas… (suhunya) Pernahkah kita berpikir, orang hutan tidak pernah menggunakan akal tetapi lebih menggunakan “insting” nya untuk tetap menjaga lingkungan dimana dia tinggal. Apakah kita semua Saya dan anda yang membaca posting ini bisa berlaku bijak terhadap tempat dimana kita tinggal.
Apa yang bisa kita lakukan? Gunakan insting kita sebagai mahluk paling sempurnya versinya Tuhan YME, apakah perambahan hutan itu bijak? Bisa dibilang bijak, jika memang kita mengambilnya seseuai dengan kebutuhan kita saja. Apakah takut dengan Global Warming? Siapa Takut? Selama kita mau menanam pohon. Lakukan hal-hal yang sederhana, jika tidak bisa menanam pohon 1 orang per pohon, bagaimana jika 1 pohon untuk 1 rumah. Orang hutan dan monyet mau bersikap arif, punya insting untuk mempertahankan keturunannya, dengan saling melindungi. Apakah manusia lebih rendah dari mereka? mari selamatkan lingkungan sebagai wujud Green To Gold sehingga ”TOP 10 Environmental Issues” saya yakin akan bisa menjawab 10 isu lingkungan itu. dan mulai membudayakan penghijauan, semoga pemahaman akan isu lingkungan tersebut membawa dampak baik untuk kita sermua, fenomena bencana alam itu merupakan hasil dari kesalahpahaman kita akan lingkungan .. ayoo jadikan kotamu The real Green City karena Hijau Itu Indah ...
Semoga Mengharukan ..!!!
0 Response to "Green to Gold"
Posting Komentar