Ketika Tuhan Memanggilku
Dzat Maha Tinggi yang menciptakan diriku
Yang telah repot-repot menghidupkanku dari ketiadaan
Aku ingin meninggalkan dunia ini
Dengan cara yang sederhana
Yang biasa-biasa saja
Bolehlah sedikit heroik asal tidak merepotkan siapapun
Dan tidak menghabiskan banyak biaya
Aku ingin keluargaku melepasku ke liang lahat dengan bangga
Bukan bersedih dan larut dalam kedukaan yang panjang
Aku ingin mereka lebih tegar menjalani hidupnya sepeninggalku
Jika ada air mata tertumpah
Biarlah itu pertanda menyalanya sebuah semangat hidup baru
Untuk memulai segala sesuatunya dengan mandiri: tanpaku
Aku ingin melihat bagaimana surga terbuka.
Dikuburkan di kuburan biasa saja seperti kebanyakan orang
Dan kalo ini adalah sebuah kematian, maka ini adalah kematian yang indah sekali. Gusti Tuhan memanggilku, dan aku harus pergi...Jangan panggil aku kembali!!’
Orang yang menggali kuburku sebaiknya dibayar dengan ongkos yang lebih dari biasanya untuk membantu kehidupan keluarganya
Semakin cepat jasadku dikuburkan, semakin baik buat semua
Semakin cepat tubuhku menyatu dengan tanah maka makin sejuklah jiwaku
Jika ada pelayat yang menyumbang uang maka akan diberikan pada mereka yang lebih membutuhkan
Karangan bunga sebaiknya ditukarkan buku dan alat tulis untuk dibagikan sebagai sarana belajar anak-anak yang membutuhkan
Yang paling kuharapkan hanyalah keikhlasan melepasku pergi dan doa tulus yang mengiringi perjalananku menghadap-Nya
Tidak perlulah ada peringatan 3, 7, 40 atau 1000 hari meninggalku
Biayanya lebih baik disumbangkan ke panti asuhan atau yang lebih membutuhkan saja Mari kita belajar untuk menjalani hidup ini, supaya ketika tiba waktunya, kapanpun itu..Tuhan akan menemukan kita tetap dalam iman bagi Tuhan.
dan Selebihnya, biarlah kutanggung sendiri dosa-dosaku
Pada orang-orang terdekatku aku lebih senang mewariskan ilmu dan kebijaksanaan, bukan kekayaan
Jikapun suatu hari nanti Tuhan memberi kemurahan kekayaan yang berlebih
Aku tak ingin mewariskan banyak harta
Sebagian besar hartaku akan kusumbangkan pada mereka yang hidupnya sangat membutuhkan pertolongan
Keluargaku hanya akan menerima paling banyak 1/5 sisanya untuk modal hidup mereka selanjutnya
Mereka juga harus berjuang dengan kemampuannya untuk menciptakan kekayaannya sendiri
Dengan kematianku
Aku berharap orang bisa belajar untuk hidup jauh lebih baik daripada hidupku
Untuk tidak menggantungkan nasibnya semata-mata pada pihak lain
Di kuburku yang sederhana dengan sebuah nisan batu, aku ingin dituliskan kata-kata indah yang menjadi keyakinan hidupku:
Kembangkanlah kemampuanmu setinggi mungkin
Sehingga Tuhanpun akan berkonsultasi denganmu
Sebelum menentukan takdir-Nya untukmu
"Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."
0 Response to "Ketika Tuhan Memanggilku"
Posting Komentar